Sunday, May 26, 2013

Hacker Indonesia Terlibat Serangan Cyber ke Kenya

Hacker Indonesia Terlibat Serangan Cyber ke Kenya
Baru-baru ini nama Indonesia disebut sebagai negara asal hacker yang menyerang dan merusak lebih dari 100 website pemerintah Kenya. Hacker itu menyebut dirinya sebagai Direxer, masuk ke situs dan merusaknya, ia menampilkan namanya untuk menunjukkan bahwa ia berhasil mengaksesnya.
Websites yang disusupi termasuk milik orang-orang dari berbagai instansi pemerintahan Kenya, departemen dan pemerintah lokal.
Sementara di jajaran situs pemerintah termasuk di antaranya: Departemen Keuangan, Pendidikan, Kesehatan Publik, Kepemudaan, Kebudayaan Nasional, serta beberapa situs milik pemerintah Kenya lainnya.
Pejabat E-Goverment Kenya telah menutup beberapa websites tersebut ketika mereka mencoba menyelidiki bagaimana hacker dapat menyusup sembari menjaga adanya serangan lanjutan.
Berdasarkan laporan pihak E-Goverment Kenya, mereka mengindikasi bahwa pelaku adalah bagian dari forum keamanan online Indonesia yang dikenal sebagai Forum Code Security.
Nah, berdasarkan informasi tersebut, tim investigasi TrendLab dari Trend Micro pun melakukan penyelidikan mengenai kebenaran aksi itu.
“Hasilnya, tim investigasi TrendLab menyimpulkan bahwa setelah mengidentifikasi profiling dari penyerang yang terkonsolidasi tersebut yang berasal dari beberapa wilayah/negara berbeda dan tidak dilakukan sendirian oleh kelompok bernama Direxer, termasuk menyebut asal Indonesia sendiri adalah tidak benar,” jelas Trend Micro, dalam keterangannya, Selasa (24/1/2012).
“Karena rata-rata hacker bersifat patriotik dan jelas tidak ingin mendiskreditkan negara asal mereka. Yang pasti tujuan dari para hacker tersebut adalah mengalihkan perhatian orang dari penyerang yang sebenarnya,” pungkasnya.
Trend Micro juga melihat masih ada beberapa website mereka yang masih terinfeksi serangan, yakni:

Peringatkan Admin, Hacker Indonesia Sempat Akui Serangan

Serangan cyber ke situs pemerintah Kenya masih tarik ulur soal siapa pelakunya. Perusahaan keamanan Trend Micro menyangsikan serangan atas nama hacker Indonesia, namun sebaliknya sosok yang dimaksud mengklaim juga menjadi bagian serangan tersebut.
Dalam informasi yang masuk ke detikINET, pelaku yang menyebut sebagai forum code security mengatasnamakan dari sebagai Blackhat Indonesia dan telah menyerang sejumlah situs pemerintah Kenya. Sejumlah situs yang memiliki domain akhiran .go.ke diusik dengan aksi deface.
Serangan ini disebutkan bukan lantaran kesal, namun lebih sebagai peringatan kepada pihak admin situs tersebut.
“Kami sudah peringatkan admin web dari negara kenya beberapa lalu, namun tidak dihiraukan sedikitpun dengan kelemahan di dalam servernya. Kami merusak bukan berarti jahat semata, kami takut akan para hacker lain atau carder yang mengintai sistem dan jalur masuknya di negara itu, sehingga kami peringatkan dengan tegas seperti ini,” tukas salah satu pelaku berinisial nobita_chupuy.
“Jujur saja di dalam server itu banyak sekali scammer/mailer yang berfungsi untuk mengelabui atau bisa dibilang hacker yang melakukan penipuan (carder/scammer),” lanjutnya.
Selain itu, kelompok hacker code security pun tak tahu menahu siapa yang telah melakukan perusakan lainnya hingga fatal seperti ini. Pasalnya pelaku tidak mengenal dekat dengan forum hacker lain yang ‘bermain-main’ di situs-situs pemerintah Kenya.
Sebelumnya, nama Indonesia disebut sebagai negara asal hacker yang menyerang dan merusak lebih dari 100 website pemerintah Kenya. Pihak E-Goverment Kenya sendiri telah mengindikasi bahwa pelaku adalah bagian dari forum keamanan online Indonesia yang dikenal sebagai Forum Code Security dengan salah satu pelaku menyebut dirinya sebagai Direxer.
Tim investigasi TrendLab dari Trend Micro sendiri telah melakukan penyelidikan mengenai kebenaran aksi tersebut.
“Hasilnya, tim investigasi TrendLab menyimpulkan bahwa setelah mengidentifikasi profiling dari penyerang yang terkonsolidasi tersebut yang berasal dari beberapa wilayah/negara berbeda dan tidak dilakukan sendirian oleh kelompok bernama Direxer, termasuk menyebut asal Indonesia sendiri adalah tidak benar,” jelas Trend Micro.
“Karena rata-rata hacker bersifat patriotik dan jelas tidak ingin mendiskreditkan negara asal mereka. Yang pasti tujuan dari para hacker tersebut adalah mengalihkan perhatian orang dari penyerang yang sebenarnya,” pungkasnya.
sumber detik.com

No comments: